Senin, 14 Desember 2015

Filosofi Jajanan Pasar "Lemper" | snack jogja

" Lemper "

Salah satu jajanan pasar yang sering ada dalam setiap acara besar seperti khitanan, resepsi/ nikahan, maupun bungkusan pengajian.


Nama lemper ini sendiri memiliki filosofi yang sangat bagus.

Lemper “yen dilem ojo memper” yang berasal dari bahasa jawa, artinya ketika dipuji janganlah sombong/ tinggi hati.


Ya.. demikianlah yang sering terjadi sekarang. Ketika pujian harusnya jadi pelajaran malah menumbuhkan rasa bangga berlebihan, menganggap orang lain tidak ada apa-apanya, merasa dirinya yang paling baik dan benar.


Selain itu ketika memakan jajanan pasar yang mirip dengan “arem-arem” ini, kamu juga dapat mengartikan bahwa diatas dirimu yang sudah hebat masih ada orang lain yang lebih hebat. Hal ini dapat dilihat dari penempatan komposisi bahan, dimana bagian luar penyajiannya digulung menggunakan daun pisang muda, dalamnya lagi terdapat gulungan ketan yang biasanya berisi abon ataupun daging.



“ Lemper, kue sederhana penuh esensi bermakna “



Kapan terakhir kamu makan lemper?
Ayo lestarikan jajanan pasar KITA..!


#GoJajananPasar




Dipublikasikan oleh: KITA snack & Catering

(diolah dari berbagai sumber)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar